Ulama Perempuan, mengapa Tidak ?

Demokrasi, Politik Identitas, dan Kohesi Sosial - Jurnal Bimas Islam Seorang perupa yang memilih figur-figur manusia dengan ekspresi, gerak, dan mimik wajah yang terdistorsi untuk merefleksikan turbulensi politik di Tanah Air. Kalau sesuatu “Braintrust” itu merencanakan produksi dan distribusi itu cuma buat kepentingan segelintir dua manusia saja, rencana itu tak akan kekal hidupnya di Indonesia ini. Tani melarat itu terbagi pula atas 3 golongan. Kalau kita ambil BALANS (perhitungan) dari pada perbandingan di atas dalam hal (1) cacah jiwa (2) kebumian (3) keuangan (4) kesusilaan dan (5) organisasi dan siasat, maka nyatalah sudah bahwa keuntungan adalah di pihak Rakyat Indonesia. Yakni, jikalau Rakyat Indonesia insaf akan perbandingan yang sebenarnya dan dengan sadar dan ulet mempergunakan semua keuntungan itu. Tetapi dalam PERANG KEMERDEKAAN ini Perang Laut itu bukanlah faktor yang terakhir bagi kita! Perang stelling dalam arti luasnya itu, ialah menduduki sekeliling pantai dari semua kepulauan Indonsia, besar dan kecil. PERANG SELURUH RAKYAT JELATA KEPULAUAN INDONESIA TERUS MENERUS. Prajurit Indonesia yang sudah insyaf akan Bahaya dan sedang melakukan pembelaan kampung halamannya sepatutnyalah mempunyai moral yang luruh, itulah yang dibutuhkan oleh perang yang lama dan sukar. Yang belum kita sebut, ialah dasar yang kita anggap terpenting dalam perang pembelaan kita sekarang.

Dasar yang dimaksudkan terpenting itu, ialah DASAR GERILYA. Namun, ini adalah akibat dari fakta-fakta yang terjadi dalam peristiwa ini memang sulit dibantah atau tidak dapat dibantah oleh Para Tergugat dan Turut Tergugat. SI PACUL : Memang kemerdekaan, perdamaian, kemakmuran itu berseluk-beluk. Dalam kitab kuno memang biasa sekali dianggap bahwa dalam satu kerajaan itu raja dan keluarganya yang berkuasa, berdaulat, jadi berhak lahir dan batin. Kalau ada warga negara yang kuat sehat itu ingkar, maka ia dihukum pula oleh raja. Negara Belanda datar buminya dan sejuk hawanya berhubung dengan itu, maka serdadu totok tak kuat turun naik gunung, apalagi di musim hujan atau panas. Rakyat Indonesia biasa dengan hujan dan panas dan senang naik turun gunung dalam waktu apapun juga Prajurit Indonesia berada di kampung halamannya sendiri. Tank biasanya dibiarkan saja oleh prajurit kita mondar-mandir di jalan raya. Pesawat biasanya terbang tinggi. Sekiranya pesawat itu terbang rendah SANG PRAJURIT segera mempergunakan mitralyur saja, ialah kalau dia tiada mempunyai alat penangkis serangan udara. MR. APAL : Dengan perkataan lain: di tangan siapakah terletak “kedaulatan” itu? Lini Maginot kita setelah Merdeka akan mempunyai industri-induk sendiri, terutama akan terletak di Udara dan Lautan. Termasuk juga pada tindakan ini, ialah pemutusan perhubungan ekonomi, seluruhnya atau sebagian saja dan memutuskan perhubungan kereta, laut, udara pos dan kawat, serta radio dan perhubungan lain dan memutuskan hubungan diplomasi.

2. Tergugat V Lalai Menjalankan Kewajiban Hukumnya Bertindak Cepat, Tegas, Efisien, Maksimal, Efektif dan Optimal 86. Bahwa dalam hal terjadinya suatu keadaan yang membahayakan kehidupan warga di daerah Jawa Timur, maka secara logis timbullah kewajiban seketika bagi Tergugat V sebagai Gubernur Jawa Timur untuk segera mengambil tindakan yang cepat, tegas, efisien, maksimal, efektif dan optimal. Kalau suatu tindakan menimbulkan kesangsian atas benar atau tidaknya tindakan itu, maka Mahkamah Tertinggi bisa membandingkan tindakan itu dengan Undang-Undang Dasar. Serdadu musuh yang kelaparan dalam segala-gala itu dapat dilucuti dan disingkirkan di sekitar perangkap yang sudah disiapkan lebih dahulu. Yang sudah ditulis tergopoh-gopoh dalam perjalanan ini ialah Politik ini, yang berhubungan dengan kemerdekaan. SIASAT APAKAH YANG TERBAIK BUAT KITA UNTUK MEMPEROLEH KEMERDEKAAN 100 % ITU? Pengertian semacam itu perlu pula buat menyelidiki Dasar Siasat yang cocok bagi kita, untuk menghalaukan musuhnya kemerdekaan kita, serta membentuk satu Negara kemakmuran serta kebudayaan Rakyat Murba. Tetapi dasar GERILYA itu dalam hakekatnya sudah terkandung oleh Dasar (3), yakni Dasar Mundur Maju. Tetapi seandainya kita mempunyai cukup prajurit dan senjata buat perang-stelling dalam arti luas itu, kitapun tak akan melakukannya. Tak sedikit tank yang rusak atau direbut oleh prajurit kita.

166. Bahwa sebagai contoh, suplai air bersih yang didalilkan oleh Turut Tergugat, ternyata hanya sebatas kepada masyarakat desa Siring dan Renokenongo saja, sementara korban di desa-desa lainnya tidak mendapatkan persediaan air bersih secara layak. Ini berbeda dari “misi memperadabkan” dari kekuatan kolonial lainnya dalam menekankan kesejahteraan material daripada transfer budaya. Pertama, faktor budaya dimana masyarakat banyak menganggap perempuan tidak layak menjadi pemimpin agama, apalagi menjadi pembaharu dalam implementasi fiqh. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata” hlm.444, memberikan contoh faktor premature misalnya dalam perjanjian utang telah ditentukan tanggal yang pasti mengenai pelunasan. Dari pemandangan itu hendaknya kita sudah dapat mengambil sekadar PENGERTIAN yang berguna tentang sifat dan jenis, soal dan anasir, serta siasat dan hukum Perang. Dalam pemandangan tadi kita sudah mengenal beberapa dasar peperangan seperti termaktuf dalam (1) Perang Stelling (parit) (2) Perang Gerak Cepat dan (3) Perang Mundur Maju. Sudah agak luas kami memberikan PEMANDANGAN tentangan peperangan. Insyaflah, bahwa kita dari tingkat Laskar-Bambu-Runcing sudah sampai ke tingkat tentara yang bersenjata bedil, tommy-gun, mitralyur, mortir, meriam, dan pesawat udara.